Welcome Text

Sabtu, 22 Januari 2011

"Kalung Annisa"

Semoga ada pelajaran dari kisah ini:


Di sore hari yg cerah, Anisa dan ibunya berbelanja di supermarket tepatnya di jalan Datuk Maharaja. Ketika sedang asik menemani sang ibu belanja Anisa melihat kalung mutiara putih berkilauan, kalung itu tergantung dalam sebuah kotak berwarna pink yang sangat attraktif. Kalung itu nampak begitu indah sekali , sehingga Anisa pun sangat ingin memiliki kalung itu. Tapi Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum berangkat ke supermarket dia sudah berjanji tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli.
Dan tadi Ibunya sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik. Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya.
Kamis, 20 Januari 2011
Pengalaman adalah guru yang paling brutal dan kejam.


Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.
Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda – Soichiro Honda – diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor
Jumat, 14 Januari 2011

Dimana Ada Kemauan, Pasti Ada Jalan !

SAYA punya pengalaman buruk. Dulu, ketika SMA, saya pernah ikut olimpiade sains tingkat propinsi yang bertempat di Semarang, Jawa Tengah. Ketika itu, saya hanya bisa berada di posisi sepuluh besar. Kendati jauh dari yang saya harapkan, tapi saya tak kecewa. Setidaknya, saya telah berusaha semaksimal mungkin.

Tapi, hal yang membuat saya sangat kecewa adalah para peserta yang dapat juara ternyata si “mata sipit”, China. Tak ada satu pun pelajar pribumi Muslim. Saya sendiri ketika itu utusan dari sekolah kecil di kota terpencil Grobogan. Tak pelak, sebagai pelajar pribumi Muslim, hal itu membuatku kurang PD.


Jumat, 07 Januari 2011

"Andai Lebih Panjang"

Hari itu ada seseorang yang meninggal dunia. Seperti biasanya, jika ada sahabat meninggal dunia, Rasulullah pasti menyempatkan diri mengantarkan jenazahnya sampai ke kuburan.

Tidak cukup sampai di situ, pada saat pulangnya, Rasulullah menyempatkan diri singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga yang ditinggalkan supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musbah itu. Begitupun terhadap keluarga sahabat yang satu ini.

Sesampai di rumah duka, Rasulullah bertanya kepada istri almarhum, “Tidakkah almarhum suamimu mengucapkan wasiat ataulah sesuatu sebelum ia wafat?”

Sang istri yang masih diliputi kesedihan hanya tertunduk. Isak tangis masih sesekali terdengar dari dirinya. “Aku mendengar ia mengatakan sesuatu di antara dengkur nafasnya yang tersengal. Ketika itu ia tengah menjelang ajal, ya Rasulullah.”

Minggu, 02 Januari 2011

Ahmadinejad

Ahmadinejad
AHMADINEJAD

Pagi ini, seperti biasa, setelah sholat Subuh saya menarik sebuah
buku
dari rak dan mulai melakukan ritual keluarga, membaca.

Ada beberapa buku baru yang saya beli beberapa waktu yang lalu dan
beberapa bahkan masih dalam plastik. Melihat judulnya saja saya sudah
tertarik. Salah satunya adalah "Ahmadinejad, David di Tengah Angkara
Goliath Dunia" terbitan Himah Teladan, kelompok Mizan.